Sebaiknya kehamilan pertama terjadi pada usia antara 20-
30 tahun karena pada usia ini seorang wanita telah siap baik
secara fisik maupun mental. Akan tetapi karena saat ini
pelayanan kesehatan semakin membaik, dan wanita hamil bisa
secara rutin memeriksakan kehamilannya, maka banyak juga
wanita yang hamil diatas usia 30 tahun, bahkan sampai 40 th.
Yang Harus dilakukan selama Hamil
Selama kehamilan pemeriksaan ke bidan atau dokter
minimal dilakukan sebanyak 4 kali, untuk mendeteksi adanya
kelainan baik ibu maupun janin. Hal-hal yang perlu dideteksi
setiap pemeriksaan antara lain tekanan darah, kadar
haemoglobin, tungkai bengkak atau tidak, pembesaran rahim
dan perkembangan janin termasuk posisi dan detak jantung
janin, gejala yang perlu mendapatkan perhatian adalah adanya
perdarahan, pembengkakan tungkai berlebihan.
Pola makan perlu mendapat perhatian baik jumlah maupun
komposisi, istirahat cukup, aktivitas fisik tidak perlu dibatasi ketat
dan disesuaikan dengan kondisi ibu. Kebersihan sangat perlu
dijaga untuk mencegah infeksi misalnya di gigi, perawatan
payudara untuk persiapan menyusui terutama puting susu
diupayakan keluar dengan pemijatan setiap kali mandi. Buang
air kecil yang sering akan dialami pada trimester pertama dan
Ketiga akibat penekanan rahim ke kandung kencing. Buang air
besar diupayakan selalu lancar dengan minum banyak,
makanan cukup serta dan olah raga teratur.
YANG PERLU DIPERHATIKAN DAN DIWASPADAI KETIKA HAMIL
KETUBAN Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) adalah
pecahnya selaput berisi cairan ketuban yang terjadi 1 jam atau
lebih sebelum terjadinya kontraksi.Dulu jika terjadi KPSW selalu dilakukan tindakan untuk
segera melahirkan bayi guna mencegah infeksi yang bisa terjadi
pada bayi maupun ibunya. Tetapi pendekatan ini sudah tidak
perlu dilakukan lagi karena resiko terjadinya infeksi bisa dikurangi
dengan mengurangi frekuensi pemeriksaan, dalam 1 kali
pemeriksaan dengan bantuan spekulum bisa membantu dokter
dalam memastikan pecahnya selaput ketuban, memperkirakan
pembukaan serviks (leher rahim) dan mengambil contoh cairan
ketuban dari vagina.
2.Persalinan Prematur
PERSALINAN prematur adalah persalinan yang terjadi
sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Biasanya
persalinan terjadi pada saat usia kehamilan mencapai 37-42
minggu. Persalinan prematur bisa merupakan suatu proses
normal yang dimulai terlalu dini atau dipicu oleh keadaan
tertentu, seperti infeksi rahim atau infeksi cairan ketuban,
Sebagian besar kasus persalinan prematur penyebabnya tidak
diketahui secara pasti.
Faktor resiko terjadinya persalinan prematur :
a. Pernah mengalami persalinan prematur pada kehamilan terdahulu.
b. Kehamilan ganda (kembar 2 atau 3).
c. Pernah mengalami aborsi.
d. Memiliki serviks yang abnormal.
e. Memiliki rahim yang abnormal.
f. Menjalani pembedahan perut pada saat hamil.
g. Menderita infeksi berat pada saat hamil.
h. Pernah mengalami perdarahan pada trimester kedua atau ketiga.
i. Berat badan kurang dari 50 kg.
j. Pernah memakai DES(dietilstilbestrol).
k. Merokok sigaret atau makakai kokain .
l. Tidak memeriksakan kehamilan.
3.Kehamilan Post-Matux & Postmaturitas
KEHAMILAN post-matur adalah persalinan yang berlangsung
sampai lebih dari 42 minggu. Postmaturitas adalah suatu
sindroma di mana plasenta mulai berhenti berfungsi secara
normal pada kehamilan post-matur dan hal ini membahayakan
janin. Menentukan apakah kehamilan telah Iewatdari42 minggu
tidak selalu mudah, karena saat terjadinya pembuhan tidak
selalu dapat ditentukan secara pasti. Kadang saat pembuahan
tidak dapat ditentukan karena siklus menstruasi yang tidak
teratur.
4.Kelainan Posisi Janin
Yang dimaksud dengan posisi janin di dalam rahim adalah
arah yang dihadapi oleh janin, sedangkan letak janin adalah
bagian tubuh janin yang terendah. Kombinasi yang paling sering
ditemukan dan paling aman adalah menghadap ke punggung
ibu dengan letak kepala, di mana leher tertekuk ke depan, dagu
menempel di dada dan kedua lengan melipat di dada.
Yang dimaksud dengan posisi janin di dalam rahim adalah
arah yang dihadapi oleh janin, sedangkan letak janin adalah
bagian tubuh janin yang terendah. Kombinasi yang paling sering
ditemukan dan paling aman adalah menghadap ke punggung
ibu dengan letak kepala, di mana leher tertekuk ke depan, dagu
menempel di dada dan kedua lengan melipat di dada.
KEHAMILAN kembar bisa diketahui pada pemeriksaan USG
atau dengan pemantau elektronik (dimana akan terdengar 2
denyut jantung berbeda). Kembar menyebabkan rahim sangat
teregang dan rahim yang sangat teregang cenderung untuk mulai
mengalami kontraksi sebelum kehamilan mencapai usia yang
matang. Akibatnya bayi kembar sering dilahirkan secara
prematur dan kecil.
6.Distosia Bahu
DISTOSIA bahu adalah suatu komplikasi yang jarang terjadi, dimana pada letak kepala, salah satu bahu bayi
tersangkut pada tulang kemaluan dan tertahan di dalam jalan lahir.Segera dilakukan berbagai tindakan untuk membebaskan
bahu sehingga bayi bisa dilahirkan melalui vagina. Jika tindakan
tersebut gagal, kadang bayi dapat didorong kembali ke dalam
vagina dan dilahirkan melalui operasi sesar.
7.Prolapsus Korda Umbilikalis
PROLAPSUS korda umbilikalis adalah keadaan dimana
korda umbilikal(taii pusar) mendahului bayi, yaitu kefuardari
jalan lahir. Pada keadaan ini, jika bayi mulai memasuki jalan
lahir, tali pusar akan tertekan sehingga aliran darah ke bayi
terhenti. Prolapsus korda umbilikalis bisa terjadi secara nyata
atau tersembunyi.
8.Pendarahan Rahim
PENDARAHAN hebat dari rahim setelah persalinan
merupakan masalah yang serius. Biasanya selama persalinan
ibu kehilangan darah sebanyak 0,5 liter. Ketika plasenta lepas
dari rahim, pembuluh darah rahim terbuka. Kontraksi rahim
membantu menutupnya pembuluh darah ini sampai mereka
mengalami pemulihan lengkap.
kalo hamil perlu hati2 nihh,...
BalasHapus